Dewa Perang yang Tersembunyi Chapter 10

Dewa Perang yang Tersembunyi Chapter 10

Bab 10 Menjadi Sahabat

Ketika ketiganya telah kembali ke rumah, Bella melihat wajah Nina yang merah dan bengkak. Merasa terkejut, Bella dengan cepat beranjak ke depan dan mendesak untuk mendapatkan jawaban. “Ibu, apa yang terjadi pada wajahmu? Siapa yang melakukan ini padamu?” “Aku baik-baik saja. Jangan khawatir! Hanya saja aku mengalami sedikit masalah dengan seseorang saat membeli bahan makanan. Untungnya, ayah dan suamimu datang tepat pada waktunya. Semua ini hanya beberapa luka ringan. Luka yang dialami pihak lain jauh lebih serius daripada lukaku.” Nina tentu saja tidak menceritakan keseluruhan ceritanya. Sementara petugas keamanan mengalami patah tangan, sang manajer kehilangan lidahnya. Memang, mereka jauh lebih terluka parah daripada dirinya. Nina tidak ingin memberi tahu Bella tentang apa yang telah terjadi di bank sampai akhirnya dia mengetahui identitas Aditya. Setelah mendengarkan penjelasan Nina, Bella menoleh ke arah Pandu dan Aditya. Keduanya mengangguk serempak untuk mendukung pernyataan Nina karena mereka telah mendiskusikannya sebelumnya. Hanya setelah mendapatkan kepastian, Bella menghela napas lega. “Kemari dan bantu aku di dapur. Kita sudah lama tidak memasak bersama setelah kau pindah.” Nina menunjukkan ayam di tangannya kepada Bella sebelum menarik Bella ke dapur. “Ayo kita ngobrol di balkon.” Pandu berjalan ke balkon sambil berbicara. Menyadari bahwa Pandu ingin membicarakan tentang identitasnya, Aditya segera mengikutinya. Dia sama sekali tidak berniat menyembunyikannya dari mereka. “Ini, ambillah satu.” Pandu menyodorkan sebatang rokok kepadanya. Aditya hanya sesekali merokok. Namun, dia mengulurkan tangan untuk menerimanya. Kedua pria itu kemudian mengisap rokok mereka di balkon. Setelah menghabiskan rokoknya, Pandu mematikannya dan menatap Aditya dengan saksama. “Siapa sebenarnya dirimu? Apa motifmu mendekati Ella?” Ada kesan niat ingin membunuh di matanya. Jika Aditya berani menyakiti Bella yang berharga, dia akan mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya. “Lihatlah ini.” Aditya sama sekali tidak menjawab pertanyaan Pandu. Sebaliknya, dia justru mengeluarkan sebuah gelang kenari dengan sepotong kenari yang hilang. “Bukankah ini gelang kenari milik Ella? Apa hubungan gelang ini dengan identitasmu?” Pandu tampak sangat kebingungan. Aditya tidak menjawab tetapi bertanya, ” Apa yang terjadi dengan bagian gelang yang hilang ini?” “Itu karena Ella mempunyai jiwa yang baik sejak kecil. Ketika dia masih kecil, dia melihat seorang pengemis kecil yang malang di pinggir jalan. Dia menaruh simpati padanya dan memberikan jaket katunnya bersama dengan sepotong kenari. Namun, saat itu cuaca sangat dingin sehingga bibirnya berubah menjadi ungu karena kedinginan. Dia mengalami demam selama tiga hari berturut-turut setelah pulang ke rumah, membuat aku dan ibunya panik saat itu.” Pandu mulai mengenang apa yang terjadi di masa lalu. “Apakah ini potongan kenari yang hilang itu?” Aditya melepaskan kenari kecil yang diikat dengan kalung dari lehernya dan menyerahkannya kepada Pandu. Kenari itu memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan kenari lain yang ada di gelang kenari. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa permukaannya jauh lebih halus daripada yang lain. Itu dikarenakan Aditya sering mengelusnya. Pria itu telah mengalami banyak pengalaman hidup dan mati selama bertahun-tahun. Dia sering mengambil kenari itu setiap kali nyawanya terancam. Kenari itu tidak pernah mengecewakannya. Kenari itu memberkatinya untuk mengatasi semua rintangan hingga dia mendapat julukan Dewa Perang. Sementara itu, Pandu menyatukan gelang kenari Aditya dan gelang kenari Bella. Dia terkejut melihat keduanya sangat cocok dan bertanya dengan ragu, “Apakah kau pengemis kecil yang ada di pinggir jalan saat itu?” “Ya, itu adalah saya. Meskipun memakai pakaian wanita yang diberikan Ella kepadaku membuat orang lain menatapku dengan tatapan aneh, aku tetap bisa bertahan. Kenari ini telah memberiku kekuatan dan dukungan selama bertahun-tahun. Tanpanya, aku tidak akan menjadi Dewa Perang. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan pernah mengecewakan Ella dalam hidup ini.” Mata Aditya dipenuhi kelembutan, dan nadanya terdengar tegas. “Apa? Jadi kau adalah Dewa Perang yang misterius itu?” Pandu tanpa sadar melangkah mundur beberapa langkah, terkejut. “Kalau bukan, bagaimana mungkin aku bisa memiliki kartu rose gold ini?” Aditya segera mengeluarkan kartu rose gold-nya ketika melihat Pandu tidak percaya. “Tapi… Jika kau benar-benar Dewa Perang yang legendaris, mengapa kau sampai tidak mampu membayar maskawin 4,5 miliar dan justru diusir dari keluarga Shankara?” Pandu mengajukan pertanyaan terbesar dalam benaknya. “Itu karena Ella telah memberikan gelang kenari ini kepada Malini enam tahun yang lalu, membuat diriku meyakini bahwa Malini adalah Ella delapan belas tahun yang lalu. Baru kemarin aku tahu yang sebenarnya.” Anehnya, Aditya menunduk karena canggung. Sungguh sangat memalukan! Aku adalah Dewa Perang! Bagaimana bisa aku membodohi diriku sendiri? “Tidak heran! Orang yang baik hati akan selalu diberkati. Jadi itu adalah keberuntungan dari perbuatan baik yang dilakukan Ella saat dia masih kecil, ya? Wow, aku benar-benar tidak percaya menantuku ternyata adalah Aditya, Sang Dewa Perang.” Dengan mempertimbangkan kartu kenari dan kartu rose gold di hadapannya, Pandu akhirnya yakin dengan penjelasan Aditya. Kegembiraan langsung mengalir di nadinya. Dia bahkan menganggap Aditya sebagai menantunya sekarang. Astaga! Ternyata menantu yang tadinya kami anggap tidak berguna, adalah orang yang paling berpengaruh, sang Dewa Perang! Suasana hati Pandu langsung berubah menjadi cerah. Jika dikatakan bahwa dia bisa melakukan apa saja yang diinginkannya di Kota Dobo setelah Bella menikahi Dani, maka memiliki Dewa Perang sebagai menantunya akan membuatnya bisa melakukan apa saja di dunia. Kekuatan Dewa Perang membuat dunia terintimidasi! Saat pikiran ini berputar-putar di benak Pandu, jantungnya berdegup kencang. Dia bahkan terlihat dua puluh tahun lebih muda. “Ayah, kudengar kartu bankmu telah dibekukan oleh Tuan Ayundhiya. Ini. Ambil saja kartu ini sebagai uang saku.” Melihat Pandu akhirnya mengakui dirinya, Aditya merasa senang dan langsung menyerahkan kartu tambahan berupa kartu rose gold di tangannya. Sebenarnya, sejak awal dia selalu ingin memberikan uang yang ada di dalam kartu tersebut kepada Pandu dan Nina. “Tapi ini adalah kartu rose gold!” Pandu mengambil kartu rose gold dan mempelajarinya dengan ekspresi gembira. Saat Aditya mengira Pandu akan menerima kartu rose gold tambahan itu, Pandu justru menyerahkannya kembali kepadanya. “Aku menghargai kebaikanmu, Aditya. Meskipun kartu bank milik kami sekarang telah dibekukan, namun aku adalah seorang sarjana keuangan dan memiliki beberapa wawasan tentang spekulasi saham. Aku masih punya tabungan pribadi. Jumlahnya tidak sebanyak 100 juta dalam mata uang dolar seperti yang ada di kartumu, tapi lebih dari cukup untuk masa pensiun kami berdua. Simpan saja uang ini untukmu sendiri, atau belikan sesuatu yang bagus untuk Ella agar dia bisa hidup lebih layak, tidak diremehkan oleh para sepupunya,” ujar Pandu dengan penuh percaya diri. “Baiklah. Beritahu padaku jika kau kekurangan uang.” Aditya sama sekali tidak ragu-ragu dan menerima kartu bank itu kembali. Namun, adegan saat dia menerima kartu rose gold dari Pandu kebetulan disaksikan oleh Bella saat dia keluar dari dapur untuk menyajikan hidangan. Dia hanya bisa mengerutkan keningnya karena mengira Pandu memberikan uang kepada Aditya. “Tidak, kau tidak perlu bersikap formal denganku. Sebenarnya, aku sangat mengagumi kalian yang pergi ke medan perang. Hmm… Kita sekarang akan memiliki status yang sama. Makanan sudah siap. Aku akan mengambil dua botol anggur setelah ini. Kita akan minum-minum malam ini, Aditya.” Pandu kemudian dengan penuh semangat turun ke lantai bawah untuk membeli anggur. Namun, suaranya yang bersemangat masih bergema di sekitar rumah. Baik Aditya maupun Bella sama-sama tidak bisa berkata apa-apa.

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

Score 9.5
Status: Ongoing Type: Author: Artist: , Released: 26/05/2023 Native Language: indonesia
Read Online  "Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )"  The prose are beautifully written in a style that readers of A Aditya work have come to expect. This novel is written by Aditya. She is a true storyteller, and The Gargoyle’s Captive is her best book.

Sinopsis: Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) 

Sebagai Dewa Perang, aku adalah mesin pembunuh di medan perang. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui identitas asliku. Tidak ada yang tak bisa aku taklukkan. Semua orang yang mengetahui identitasku pasti akan sangat menghormatiku. Hanya ada satu orang yang belum bisa aku taklukkan, istri kontrakku, Bella. Perjalananku untuk memenangkan hati Bella sepertinya masih panjang. Akankah aku berhasil? Akankah aku dan Bella bisa benar-benar bersatu?  

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) 2023

Here You will get  Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) Foster 2023 by today, May 2023 at 9 Am update.

Top Author Name

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

(General Infomation)

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

Part :

How to read online maximum Chapters

Name of the Novel: 1 Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )
website : 2 Alaniniz
Genres: : 3 Hot Romance, Romantic, Marriage, and Billionaire, Hot Romance
Chapters: 4 From 1 to Latest
Status So Far: 5 Ongoing
Updare Time : 6 morning
Rating: 7 9.2 Stars Out of 10
Language: 8 indonesia

 

Frequently Asked Questions

Has Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) ?
Drop by ( Aditya ) A Good Novel To Read Online?

Yes, of course, you will definitely enjoy this newest novel, Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) . It is getting popular and easily available to read online with all its chapters.

What Storyline Did Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) ?

This novel is based on the dark side of marriage and divorce. It’s a romantic genre story to read with the characterization of couple Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) following up with many incidents around.

How Many Chapters Are There In Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) Novel Read Online?

You can read all chapters of Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) novel online. In fact, the story or book is available with complete status.

Who Is The Author Of Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) ?

The novel Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) comes under the authorship of Eleven Jewells.

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset