Dewa Perang yang Tersembunyi Chapter 15

Dewa Perang yang Tersembunyi Chapter 15

Bab 15 Siapakah Dia

Bella tiba di rumah sebelum jam makan siang. “Ella, kau sudah pulang. Apa kau sudah mendapatkan dokumenku?” Melihat Bella sudah kembali, Pandu segera mematikan rokok di tangannya. “Dokumenmu dicabik-cabik oleh Haris,” kata Bella dengan penuh kebencian sambil menjatuhkan kotak kecil yang dibawanya ke atas meja. “Apa? Haris si bajingan itu! Beraninya dia…” Pandu menggebrak meja dengan penuh amarah, sembari mengertakkan gigi. Dokumen-dokumen itu adalah hasil jerih payahku selama beberapa tahun terakhir, dan sekarang semuanya hilang. Jika aku tahu ini akan terjadi, pasti aku akan mengambil tindakan yang berbeda kemarin. Pandu semakin kecewa ketika dia mengingat bagaimana dirinya menampilkan wajah yang bermoral dan menolak tawaran Aditya sehari sebelumnya. Nina, yang sedang mengenakan celemek, keluar dari dapur dengan sepanci sup jamur. Dia meletakkan panci tersebut di atas meja dan berkata, “Itu hanyalah sebuah dokumen. Apakah kau sebegitu marahnya?” Setelah mengomeli Pandu, Nina melihat ke arah pintu dengan penuh kerinduan dan bertanya, “Ella, mengapa kau sendirian? Di mana Aditya? Aku sudah membuat sup jamur dan menunggu kalian berdua pulang.” Mendengar itu, mata Bella langsung terbelalak seolah-olah melihat hantu. Apakah Ibu betul-betul menganggap Aditya adalah Dewa Perang seperti yang dipikirkan Ayah? Bella sama sekali tidak bisa memikirkan alasan lain mengapa Nina yang keras kepala tiba-tiba saja mengubah sikapnya. “Dia bersepeda, jadi dia akan terlambat.” Bella memutar bola matanya ke arah Nina dan kembali ke kamarnya. Aditya akhirnya kembali saat jam makan siang dan melihat keluarganya dengan penuh semangat menunggunya untuk makan siang bersama. Pemandangan itu sekali lagi memberinya kehangatan seperti di rumah sendiri. “Kemari dan duduklah, Aditya. Ini sup jamur yang sudah kupersiapkan sejak pagi. Kemarilah dan cobalah.” Selama makan, Nina terus menyajikan sup jamur untuk Aditya. Semakin dia memandang diriinya, semakin dia menyukainya. Dia sudah mengetahui identitas asli Aditya. Bella sedikit cemburu melihat bagaimana ibunya memperlakukan Aditya dengan penuh antusias dan mengabaikannya. Seolah-olah Aditya adalah anak kandung mereka. Akhir pekan pun berlalu dalam sekejap mata. Aditya bangun pagi-pagi sekali keesokan harinya dan langsung mengirimkan pesan WhatsApp kepada supervisor perusahaan untuk mengambil cuti. Tanpa menghiraukan persetujuan atasannya, Aditya duduk di samping tempat tidur dan menunggu Bella bangun sambil memegang kontrak akuisisi Perusahaan Ayundhiya di tangannya. Bella masih tertidur lelap saat dia merasakan ada sensasi aneh seperti seseorang sedang mengawasinya. Setelah itu, dia membuka matanya dengan tiba-tiba dan melihat wajah Aditya yang semakin membesar tepat di depannya. Karena terkejut, dia berteriak, “Ah! Aditya, apa yang kau lakukan?” Sesaat setelah berteriak, dia teringat bagaimana dirinya ditegur oleh Nina kemarin. Sialan! Ibu pasti akan salah paham lagi! Aku berteriak seperti ini sebanyak dua kali berturut-turut. Ibu dan Ayah pasti mengira aku wanita yang penuh nafsu. Bella mencengkeram rambutnya dengan kedua tangannya dan menatap Aditya seolah-olah dirinya akan menjadi gila. “Apa yang kau inginkan?” tanyanya dengan gigi terkatup. Aditya tersenyum, mengeluarkan sebuah dokumen dari balik punggungnya, dan menyerahkannya. “Selamat ulang tahun!” Suaranya lembut seperti biasanya. Bella tertegun sejenak saat mendengarnya. Dia benar-benar lupa tentang hari ulang tahunnya. Dengan perasaan bingung, dia mengambil dokumen itu dari Aditya dan bertanya, “Apa ini?” “Lihatlah,” kata Aditya secara misterius. “Perjanjian pengalihan Perusahaan Ayundhiya?” Membaca isi dokumen itu, Bella langsung tertegun. Dia kemudian dengan penuh semangat membalik ke bagian belakang dokumen dan melihat tanda tangan Affan dan Satria. “Kau hanya menghabiskan 75 miliar untuk mengakuisisi Perusahaan Ayundhiya? Itu sungguh mustahil!” Bella benar-benar tidak percaya. “Mengapa tidak mungkin? Karena keluarga Leonard, semua mitra bisnis perusahaan, termasuk Kris, telah memutuskan kerja sama dengan keluarga Ayundhiya. Ditambah adanya tekanan dari bank, mereka sama sekali tidak punya pilihan selain menjualnya. Jika tidak, perusahaan akan dilelang karena mengalami kebangkrutan.” Penjelasannya memang masuk akal. “Tapi… kita harus membayar pinjaman jika kita mengambil alih, ya kan? Bagaimana kita bisa membayarnya?” Bella bertanya. Dia sama sekali tidak dapat menyanggah penjelasannya, namun di saat yang sama, dia juga mengkhawatirkan pinjaman tersebut. Dia tahu persis berapa banyak yang dipinjam Perusahaan Ayundhiya dari bank, dan dia pikir sudah menjadi keajaiban bahwa uang yang diberikan Pandu kepada Aditya cukup untuk mengakuisisi Perusahaan Ayundhiya. Aku sama sekali tidak tahu kalau Ayah punya begitu banyak tabungan pribadi! “Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Apa kau lupa bahwa aku adalah Dewa Perang? Aku akan mengurus masalah kecil ini,” kata Aditya dengan enteng. “Aditya, sudah cukup. Aku tahu bahwa uang untuk akuisisi Perusahaan Ayundhiya berasal dari ayahku. Kau benar-benar tidak tahu malu. Dulu kukira kau orang yang jujur, tapi ternyata kau hanya bersandiwara selama ini! Pergilah dari sini!” katanya dengan marah. Dengan marah, Bella kemudian menendang Aditya dari tempat tidur dan mengusirnya dari kamar. Mendengar itu, Aditya jadi bingung. Kapan aku mengambil uang Ayah? Saat menyantap sarapan, Nina sekali lagi menatap Aditya dan Bella dengan pandangan aneh. “Aku baru saja berbicara dengan kalian berdua kemarin, dan sekarang kalian sudah melupakan semua perkataanku lagi. Terutama kau, Ella. Kau seorang gadis tapi kau sama sekali tidak tahu bagaimana cara bersikap. Apa yang kau lakukan sampai berteriak seperti itu setiap pagi? Untungnya, kau menemukan pria yang kuat dan sehat seperti Aditya. Jika pria lain, dia tidak akan tahan denganmu,” tegur Nina dengan kasar, tampak marah. “Ibu, apa yang kau bicarakan? Aku akan segera keluar.” Mata Bella memerah setelah dipermalukan oleh ibunya. Namun, dia sama sekali tidak tahu bagaimana menjelaskan hal tersebut. Karena itu, dia hanya punya pilihan untuk melarikan diri. Setelah mengatakan itu, dia pun mengambil perjanjian yang diberikan oleh Aditya dan berlari keluar. “Ibu, Ayah, permisi.” Sama seperti hari sebelumnya, Aditya meletakkan peralatan makannya dan mengejarnya. Bella sama sekali tidak mengendarai sepeda hari itu. Sebaliknya, dia memanggil taksi. Dia sudah naik ke dalam mobil ketika Aditya bergegas turun. Karena tidak punya pilihan, dia hanya bisa memanggil taksi lain untuk mengejarnya. Dia akhirnya berhasil menyusul Bella saat tiba di Perusahaan Ayundhiya. “Bella, tolong dengarkan penjelasanku.” Aditya meraih tangan Bella sebelum dia memasuki Perusahaan Ayundhiya. “Mari kita bicara setelah aku selesai dengan urusan Perusahaan Ayundhiya.” Bella pun melepaskan diri dari cengkeramannya dan berjalan masuk ke dalam gedung kantor Perusahaan Ayundhiya. Aditya hanya bisa pasrah dan mengikuti di belakangnya untuk mengawalnya. Sementara itu, semua anggota inti keluarga Ayundhiya sedang berada di ruang konferensi Perusahaan Ayundhiya, termasuk Randi. Sehari sebelumnya, Randi kembali pingsan saat mendengar bahwa semua mitra kerja sama memutuskan perjanjian mereka dengan Perusahaan Ayundhiya dan bagaimana bank memaksa mereka untuk melunasi pinjaman. Begitu dia bangun pagi itu, dia telah meminta seseorang untuk membawanya ke perusahaan. Ketika dia duduk di ruang konferensi, dia masih mengenakan masker oksigen. Semua orang di keluarga Ayundhiya merasa tertekan. Sebuah perusahaan yang memiliki nilai sekitar satu miliar terpaksa dijual dengan harga lima juta. Hari-hari indah keluarga Ayundhiya telah berakhir. Tiba-tiba, pintu ruang konferensi dibuka, dan anggota keluarga Ayundhiya menoleh. Semua orang penasaran tentang siapa yang mengambil keuntungan dari kesempatan itu dan membeli Perusahaan Ayundhiya dengan harga murah.

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

Score 9.5
Status: Ongoing Type: Author: Artist: , Released: 26/05/2023 Native Language: indonesia
Read Online  "Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )"  The prose are beautifully written in a style that readers of A Aditya work have come to expect. This novel is written by Aditya. She is a true storyteller, and The Gargoyle’s Captive is her best book.

Sinopsis: Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) 

Sebagai Dewa Perang, aku adalah mesin pembunuh di medan perang. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui identitas asliku. Tidak ada yang tak bisa aku taklukkan. Semua orang yang mengetahui identitasku pasti akan sangat menghormatiku. Hanya ada satu orang yang belum bisa aku taklukkan, istri kontrakku, Bella. Perjalananku untuk memenangkan hati Bella sepertinya masih panjang. Akankah aku berhasil? Akankah aku dan Bella bisa benar-benar bersatu?  

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) 2023

Here You will get  Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) Foster 2023 by today, May 2023 at 9 Am update.

Top Author Name

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

(General Infomation)

Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )

Part :

How to read online maximum Chapters

Name of the Novel: 1 Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya )
website : 2 Alaniniz
Genres: : 3 Hot Romance, Romantic, Marriage, and Billionaire, Hot Romance
Chapters: 4 From 1 to Latest
Status So Far: 5 Ongoing
Updare Time : 6 morning
Rating: 7 9.2 Stars Out of 10
Language: 8 indonesia

 

Frequently Asked Questions

Has Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) ?
Drop by ( Aditya ) A Good Novel To Read Online?

Yes, of course, you will definitely enjoy this newest novel, Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) . It is getting popular and easily available to read online with all its chapters.

What Storyline Did Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) ?

This novel is based on the dark side of marriage and divorce. It’s a romantic genre story to read with the characterization of couple Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) following up with many incidents around.

How Many Chapters Are There In Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) Novel Read Online?

You can read all chapters of Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) novel online. In fact, the story or book is available with complete status.

Who Is The Author Of Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) ?

The novel Dewa Perang yang Tersembunyi ( Aditya ) comes under the authorship of Eleven Jewells.

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset