Bab 19 Orang Kaya yang Sesungguhnya
“Ella, apakah kalian mau keluar?”
Ketika Nina melihat Bella dan Aditya akan keluar, tanpa sadar dia segera memanggil mereka.
“Ibu, Aditya bilang dia telah membelikan kita beberapa hadiah mahal kemarin, dan hadiah- hadiah itu akan segera tiba. Kami akan segera turun untuk menandatangani bukti penerimaan. Apakah kau ingin turun dan melihatnya? Kau juga berhak mendapatkannya.”
Wanita selalu merasa senang ketika menerima hadiah, tidak terkecuali Bella.
Saat Bella menyelesaikan kalimatnya, dia berjalan menghampiri dan meraih lengan ibunya, menyeretnya saat dia mengikuti di belakang Aditya
“Sepertinya pria itu pasti suami Bella yang tidak berguna. Dia bahkan mengaku telah membelikan mereka hadiah–hadiah mahal. Mungkinkah itu barang mewah palsu atau semacam barang yang dibelinya dari Amazon dengan harga murah?” tanya Nyonya Januar, menatap kedua wanita kaya lainnya dengan rasa penasaran.
“Hah! Mungkin saja. Mari kita turun ke bawah untuk melihat bagaimana orang semiskin itu mampu membeli barang–barang mahal. Aku ingin tahu apakah hadiahnya semahal ritsleting
tasku?”
Mereka bertigapun segera turun ke bawah dengan wajah penasaran.
Ketika mereka sampai di lantai bawah, Aditya, Bella, dan Nina sedang menunggu di pintu masuk perumahan. Tidak jauh dari situ, sebuah mobil van pos kecil melintas.
“Teman–teman, perhatikan. Itu mobil pos biasa. Bagaimana mungkin bisa mengantar barang- barang mahal?” Nyonya Januar berseru dengan nada menghina.
Wajah Nina menjadi gelap ketika mendengar ucapan Nyonya Januar.
Jika hadiah mahal dari menantu Dewa Perangku ternyata benar seperti yang mereka katakan, aku benar- benar akan merasa malu hari ini.
Bella juga memelototi Aditya dengan tajam, semakin yakin bahwa dirinya memang tidak bisa diandalkan.
Namun, ketika dua wanita kaya lainnya akan mengejek Bella dan keluarganya juga, van pos melaju melewati mereka tanpa berhenti.
Mereka bertiga dibuat tercengang oleh pemandangan itu.
Apakah hadiah–hadiah mahal dari menantu keluarga Ayundhiya yang tidak berguna itu tidak ada di dalam van itu?
Pada saat itu, ponsel Aditya berdering.
Bukankah kau bilang kalau kau sudah sampai? Aku sudah menunggu di pintu masuk area perumahan sejak tadi. Di mana kalian? Apa? Kau di pintu masuk barat? Aku di pintu masuk timur! Cepatlah dan antarkan barangnya ke pintu masuk timur.”
Setelah itu. Aditya mengakhiri panggilan tersebut
Tidak lama kemudian, empat mobil mewah baru berbelok di tikungan dari pintu masuk barat dan langsung melaju.
“Wow, keempat mobil itu sangat mengagumkan, terutama mobil Audi biru di bagian depan. Ini sungguh tidak masuk akal. Aku melihatnya di dealer mobil terakhir kali, dan harganya tiga belas miliar lima puluh juta. Aku ingin tahu kapan aku bisa memiliki mobil mewah seperti itu?”
Nyonya Madistra memang seorang penggemar mobil. Dia mulai berteriak kegirangan saat melihat empat mobil mewah melintas. Ekspresi ini jelas terlihat di wajahnya.
“Menurutku, mobil merah di belakang itu lebih cocok untuk orang seusia kita. Audi biru itu terlalu mencolok dan lebih cocok untuk anak muda, terutama gadis–gadis yang terlihat anggun. Nyonya Januar juga mengungkapkan pendapatnya dan terlihat sangat iri.
“Aku merasa bahwa dua Mercedes–Benz hitam dan putih di belakang juga tidak terlalu buruk. Bos menantuku, seorang eksekutif senior di sebuah perusahaan asing, juga mengendarai Mercedes- Benz seperti itu. Kudengar harganya sekitar 9 miliar dan lebih mahal daripada rumah dengan dua kamar tidur pada umumnya.” Nyonya Barata berbicara seolah–olah dia memiliki pengetahuan yang luas. Dia bahkan sengaja meninggikan suaranya saat membandingkan mobil itu dengan rumah dua kamar tidur yang disewa Bella.
Kedua pipi Nina terasa panas karena terus diejek, namun dia sama sekali tidak bisa membalas.
Tepat saat ucapan mereka terlontar, keempat mobil mewah itu berhenti di depan mereka.
“Mengapa mereka berhenti? Mungkinkah pemilik mobil–mobil ini tinggal di daerah perumahan
ini?”
Ketiga wanita kaya itu terlihat bingung ketika mobil–mobil itu berhenti di hadapan mereka.
Namun, tak satu pun dari mereka yang mampu menghubungkan keempat mobil mewah itu dengan keluarga Ayundhiya.
Lagipula, dari berita yang mereka dengar, menantu keluarga Ayundhiya telah dicampakkan karena tidak mampu membayar maskawin senilai 4,5 miliar. Bella kemudian menikah dengannya.
Namun, alasan lain adalah karena dia memilih pria yang sebenarnya tidak diinginkan oleh siapa
pun.
Mobil termurah dari keempat mobil itu berharga lebih dari 9 miliar.
Bagaimana mungkin menantu mereka yang miskin itu mampu membelinya?
Akan tetapi, Nina memiliki pemikiran yang berbeda. Bagaimanapun juga, dia tahu tentang identitas Aditya yang sebenarnya.
Mungkinkah keempat mobil mewah itu adalah hadiah super mahal yang dimaksud Aditya?
Dugaannya semakin kuat ketika melihat keempat mobil mewah itu berhenti tepat di depan mereka.
Benar–benar ada empat mobil untuk keluarga mereka yang beranggotakan empat orang. Detak jantung Nina seketika bertambah cepat.
“Halo, Tuan Tripathi. Kami telah menyelesaikan plat nomor, asuransi, dan prosedur untuk keempat mobil yang telah kau beli di dealer kami kemarin. Mohon tanda tangani dan konfirmasikan pengirimannya.”
Pramuniaga yang kemarin, Siska, turun dari mobil Audi biru dan dengan penuh semangat berjalan menghampiri Aditya sambil memegang sebuah berkas.
Buk!
Nyonya Januar dan Nyonya Barata sampai menjatuhkan tas yang mereka pegang ke tanah.
Nyonya Madistra bahkan dalam keadaan yang lebih memalukan. Dia baru saja mengeluarkan ponselnya untuk mengambil gambar, tetapi ucapan Siska sangat mengejutkannya sehingga membuat tangannya gemetar. Ponselnya pun terjatuh ke tanah, dan layarnya pecah.
Namun demikian, dia sama sekali tidak sempat memperhatikannya. Matanya membelalak saat dia menatap Aditya dan keempat mobil mewah itu
Keempat mobil mewah ini dibeli oleh menantu tidak berguna dari keluarga Ayundhiya?
Nyonya Barata dan Nyonya Madistra mau tak mau menatap Nyonya Januar.
Bagaimanapun, Nyonya Januar adalah orang yang mengatakan kepada mereka bahwa menantu keluarga Ayundhiya telah dicampakkan karena gagal menyerahkan maskawin seharga 4,5 miliar saat menjemput pengantin wanita. Oleh karena itu, demi egonya, dia menyatakan cinta pada Bella, sang pengiring pengantin wanita.
Bella langsung menyetujuinya, menerima pria yang bahkan tidak diinginkan oleh orang lain.
Karena alasan itu, Bella dan keluarganya diusir dari keluarga Ayundhiya oleh Randi.
Nyonya Januar bahkan menunjukkan sebuah video kepada mereka untuk membuktikan bahwa yang dikatakannya itu adalah benar.
Itulah sebabnya mereka berani datang untuk menghina keluarga Ayundhiya,
Ketika mereka melihat keluarga Bella yang terdiri dari empat orang tinggal di sebuah apartemen yang luasnya kurang dari enam puluh meter persegi, merekapun semakin yakin.
Awalnya, semuanya baik–baik saja. Bagaimana bisa semuanya mendadak berubah?
miskin itu mampu
“Itu tidak mungkin. Bagaimana mungkin menantu keluarga Ayundhiya yang membeli mobil–mobil mewah seperti itu? Apalagi dia bahkan membeli empat sekaligus?” Nyonya Januar bergumam tak percaya dan menggelengkan kepalanya kuat–kuat.
Beberapa saat yang lalu, mereka masih membanggakan betapa beruntungnya putri–putri mereka menikah dengan keluarga kaya dan betapa hebatnya menantu mereka.
Menantu laki–laki mereka telah membelikan mereka tas dan mobil.
Namun, pada akhirnya, mereka bertiga malah membuat kesalahan, dan wajah mereka terlihat merah padam karena merasa malu.
“Nona, apakah kau mengatakan bahwa Aditya yang membeli keempat mobil mewah itu?” tanya Nyonya Januar dengan cemas, berjalan ke arah pramuniaga.
“Benar. Tuan Tripathi adalah pelanggan yang paling dermawan yang pernah kulihat. Dia membeli empat mobil sekaligus. Dia bahkan mengatakan bahwa dia membeli empat mobil untuk keluarganya yang terdiri dari empat orang. Bahkan dia tidak bernegosiasi tentang harga denganku.”
Siska mengambil napas sejenak dan melanjutkan, “Keempat mobil mewah ini totalnya seharga 45 miliar. Tuan Tripathi bahkan sama sekali tidak merasa ragu saat melakukan pembayaran. Dia hanya menghabiskan waktu setengah jam untuk membeli mobil–mobil itu. Dia benar–benar sangat murah hati!”
Setelah mengatakan itu, dia mengacungkan jempol kepada Aditya.
“4 – 45 miliar? Dia hanya menghabiskan waktu setengah jam untuk melakukan pembelian ini? Dia benar–benar kaya raya!”
Tertegun, ketiga wanita kaya itu hanya menelan ludah.
Bagaimana mungkin Aditya adalah seorang pria tidak berguna yang telah diusir? Dia benar–benar orang kaya. Mungkin video itu hanya direkam untuk iseng!