Bab 10 Aku Benar-Benar Wanita Jahat
Sebelum Kevin memulai debutnya di industri hiburan, dia memang fokus belajar melukis. Saat menginjak usia 17 tahun, dia diterima di Akademi Seni Rupa bergengsi sebagai mahasiswa termuda. Lalu di usia 19 tahun, karya Kevin yang berjudul “Sunrise Impression” berhasil memenangkan tempat ketiga untuk penghargaan Prada. Sejak saat itu, nama Kevin jadi terkenal di seluruh dunia. Setelah Kevin, tidak ada lagi orang dalam negeri yang berhasil mendapatkan penghargaan Prada selama bertahun-tahun. Hanya saja, Kevin hanya melukis untuk kesenangan. Ketika dia menginjak 20 tahun, Benita menemukannya dan mengajaknya untuk memulai debutnya di industri hiburan. Tahun lalu ketika Kevin menyelesaikan kuliahnya, sebuah lukisan karyanya kembali terpilih untuk penghargaan Prada. Fenomena ini sangat mengejutkan dunia seni lukis sekaligus industri hiburan. Jadi, komentar Kevin tadi sangat tepat sasaran. Alasan Shinta ingin mengajak Kevin untuk bekerja sama bukan serta merta karena ingin mendompleng popularitasnya di industri hiburan. Shinta juga ingin memanfaatkan ketenaran Kevin di seni lukis untuk meningkatkan pamornya. Sayangnya, Kevin malah menolak ajakannya. Semua rencananya jadi rusak. Awalnya, orang-orang menebak alasan Kevin tidak ingin berkolaborasi dengan Shinta karena Kevin terlalu sombong. Sekarang, mendengar Kevin mengatakan lukisan Shinta tidak bagus, para penonton yang ada di sana khususnya para penggemar Kevin langsung gempar. Lydia merasa sangat puas dengan hasil hari ini. Melihat layar yang menuliskan siaran langsung, senyuman pun merekah di bibir Lydia. Entah sejak kapan mobilnya sudah berhenti. Kevin yang berada di samping langsung menoleh ke arah Lydia. Lydia mengangkat alisnya sambil melepaskan sabuk pengaman, lalu mendesah berkata, “Aku benar-benar wanita yang jahat sekali!” Kevin menyeringai dan membalas, “Aku suka wanita jahat.” “Jangan menggodaku!” Lydia turun dari mobilnya dan setelah mengucapkan terima kasih dia menambahkan, “Sudahlah! Misimu hari ini sudah selesai. Sekarang kamu sudah boleh kembali untuk melaporkannya.” “Apa Kak Lydia tidak mau mentraktirku makan?” Lydia menoleh dan membalas, “Aku tidak bisa memasak. Sampai jumpa!” Setelah mengatakannya, Lydia sudah menghilang di balik pintu masuk vila. Kevin sempat melihat ke arah itu selama beberapa saat sebelum mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu. Galeri Shinta telah mengundang Adam sebagai tamu spesialnya. Shinta juga mengundang awak media untuk melakukan siaran langsung di galerinya. Sebenarnya, Shinta berencana memanfaatkan netizen untuk menjodohkan Adam dan dirinya sebagai pasangan. Dengan begitu, Shinta bisa diam-diam menyerang Lydia. Lalu saat menikah dengan Adam, tidak akan ada seorang pun yang bisa mengatai Shinta sebagai pelakor. Siapa tahu nanti dia bisa membeli buzzer medsos untuk mengatai Lydia sebgai wanita tidak tahu malu. Sayangnya, kemunculan Lydia dan Kevin sudah merusak semua rencananya. Sebelum Shinta sempat memberikan responnya, komentar Kevin tentang lukisannya telah memancing netizen untuk merendahkannya. Lalu semuanya tidak berhenti di situ. Masih ada netizen yang memuji Lydia sangat cantik dan cocok bersanding dengan Adam. Kemudian ada yang berkomentar bahwa Lydia sama sekali tidak melihat mantan suaminya, tapi sang mantan suami malah terus memperhatikan Lydia di dalam tayangan siaran langsung tersebut. Lydia bersikap sangat keren seolah-olah cintanya yang sudah mati tidak bisa bersemi kembali. Shinta yang sebenarnya ingin memanfaatkan momen ini untuk menista Lydia jadi kehilangan kata-kata. Masalah komentar Kevin benar-benar sangat menggemparkan. Jelas sekali kalau seseorang dibalik layar sengaja menggorengnya. Netizen juga membuat banyak spekulasi. Hanya dalam waktu beberapa jam. Ada yang sudah menyimpulkannya dengan cerita cinta segitiga tragis dari keluarga yang sangat kaya dan berkuasa. Tentu saja dalam cerita cinta segitiga yang tragis tersebut, Lydia adalah korbannya, sementara Adam dan Shinta adalah pasangan bejatnya. Sekarang, di internet beredar cerita bahwa Lydia bercerai dengan Adam karena berhasil mendapatkan bukti perselingkuhan Adam dan menggunakannya untuk mendapatkan uang ganti rugi dalam jumlah yang besar. Setelah itu, Lydia berpisah dengan Adam sekaligus memberikan kesempatan untuk mantan suaminya dan pasangan selingkuhnya. Siapa lagi yang bisa membuat cerita seperti ini kalau bukan Benita. Melihat berita viral ini, Lydia pun berkata dengan pusing, “Apa begini tidak terlalu keterlaluan?” Mendengar perkataan ini, Benita yang berada di sofa langsung merasa tidak senang, “Apanya yang keterlaluan? Coba kamu katakan! Selama 3 tahun pernikahan kalian, berapa kali Adam menemuimu? Berapa kali pula Adam menemui Benita?” Memikirkan pertanyaan ini, hati Lydia seperti tertusuk. Selama tiga tahun menikah dengan pria itu, pertemuan mereka tidak lebih dari 10 kali. Lalu tiga di antara pertemuan tersebut juga terjadi karena ada jamuan di rumah keluarga Iskandar. Selain itu, dari “laporan” perjalanan yang diberitakan Violin kepada Lydia, pada 18 perjalanan dinas Adam, ada delapan perjalanan di mana Adam bertemu dengan Shinta. Semua itu belum termasuk pertemuan lain seperti acara ulang tahun sesepuh keluarga Wijaya dan perayaan ulang tahun perusahaan. Melihat Lydia menunduk tidak mengatakan apa pun, Benita tahu kalau ucapannya tidak salah, lalu menambahkan, “Dan lagi, sebelum kalian menikah, mereka berduaan di hotel semalaman. Kamu mungkin bisa menerima ini, tapi aku tidak bisa menerimanya.” “Kali ini, kalau bukan kita yang menyerang mereka duluan, mungkin sekarang semua netizen sudah menghujatmu. Apa kamu pikir Shinta yang sangat beracun itu bisa melepaskanmu begitu saja? Kita tidak boleh bersikap lunak pada musuh kita.” Melihat Lydia masih menunduk, Benita jadi kesal dan berkata, “Lydia, aku sudah mengatakannya sampai sejauh ini. Apa kamu merasa menyesal? Apakah seranganku masih belum cukup dahsyat atau luka yang kamu derita sudah terlalu besar?” Mata Lydia bergerak, lalu melirik Benita dan berkata, “Aku hanya sedang mencari foto mereka saat menginap bersama.” Setelah mengatakannya, Lydia berkata sambil menunjuk ke arah ponsel Benita yang berdering, “Nah! Aku sudah mengirimkannya padamu. Kamu hanya perlu menyuruh orangmu untuk menggunakannya saat dibutuhkan.” “Bagus sekali!” Benita mengunduh foto tersebut dan melihatnya. Amarah langsung menguasai dirinya saat berkata, “Kapan kejadiannya?” “Sekitar tujuh bulan yang lalu.” Foto ini tidak vulgar sedikit pun. Hanya saja di dalam foto itu, Adam dan Shinta sama-sama hanya memakai handuk kimono. Pakaian mereka sudah cukup untuk memancing pemikiran yang tidak-tidak. Foto ini juga bukan dikirim oleh orang lain, tapi Shinta sendiri. Sementara itu, Lydia yakin kalau Adam masih bisa mengetahui batasan-batasan yang tidak boleh dilewatinya. Hanya saja, si pelakor yang statusnya masih belum jelas malah berani pamer seperti ini. Kalau dipikir-pikir, Lydia juga tidak bisa menerimanya. Karena Shinta begitu ingin menjadi pelakor, kalau begitu Lydia akan mengabulkan keinginannya. Benita marah besar dan berkata, “Aku akan segera menyuruh orang-orangku untuk mengatur semuanya. Si berengsek Adam sudah berselingkuh. Uang yang sudah kena kotoran kalau dipungut sangat menjijikkan. Kamu tidak boleh kembali lagi dengannya!” “Aku juga tidak kekurangan uang!” Benita ingin menangis saat berkata, “Aku malah kekurangan uang. Bersediakah kamu memberikan sedikit uangmu untukku?” Lydia menoleh ke arahnya dan berkata, “Jual saja sepatu dan tas yang ada di dalam lemarimu itu. Saat itu, kamu tidak kekurangan uang lagi.” “Dasar wanita jahat!” Lydia mengangguk dan menyeringai, “Benar! Aku adalah wanita jahat. Jangan mencintaiku! Tidak akan ada akhir yang baik.” “…” Entah kenapa Benita tiba-tiba merasa kalau setelah bercerai, sahabatnya ini jadi berubah sedikit menyeramkan. Hati Benita juga sedikit tergerak. Bagaimana ini?