Bab 22 Meskipun Aku Tidak Ingin Menarik Perhatian, Aku juga Tidak bisa
Setelah selesai mandi, Lydia pun turun ke lantai bawah. Franky
sudah selesai membuat sarapan. Lydia langsung duduk dan
menikmati sarapan yang dibuat Franky, lalu berkata, “Apakah kamu sudah melihat berita viral pagi ini?”
“Ya!”
Sebenarnya, Benita sudah menghubunginya ketika dia baru bangun.
Semalam, seseorang sudah mengambil foto kebersamaan Lydia dan Franky. Foto mereka yang sedang makan malam bersama juga ada. Sekarang, di internet beredar kabar kalau Lydia adalah bibi girang Franky dan mereka juga sudah tinggal bersama di rumah Lydia.
Tentu saja mereka berdua adalah orang dewasa. Meskipun usia Franky sedikit lebih muda, status mereka berdua masih lajang. Memangnya kenapa kalau Lydia menjadi bibi girang–nya? Tidak senang melihat Lydia menjalin hubungan dengan pria yang lebih
muda?
Berita ini beredar sangat luas di internet. Selain berita bibi girang ini, masih ada berita kebersamaan Lydia dengan Kevin dan Jonathan.
Waktu itu, meskipun Kevin memiliki risiko kehilangan penggemar wanitanya, dia tetap menyatakan rasa sukanya pada Lydia di internet. Sebagian besar netizen juga sudah merestui hubungan
mereka berdua.
Semua orang mengira kalau mereka sudah mengetahui latar belakang Lydia ketika Lydia menikah dengan Adam. Namun, harga vila dan mobil yang dikendarai Lydia ada di kisaran miliaran. Para netizen langsung mengira kalau semua itu adalah pemberian Kevin.
Sekarang, Lydia malah menggunakan uang Kevin untuk “berfoya- foya” dengan seorang pria muda. Para netizen tentu merasa sangat tidak senang dengan tindakannya.
Namun, ini bukan berita terakhir yang viral. Narasumber yang terpercaya mengatakan bahwa setelah berhasil mendapatkan uang Kevin, Lydia pun berpisah dengan Kevin dan menjalin hubungan dengan Jonathan yang juga berasal dari agensi yang sama dengan Kevin. Wanita misterius yang tertangkap kamera bersama dengan Jonathan di bandara adalah Lydia.
Dilihat dari “kecepatan” Lydia gonta–ganti pacar, Lydia sepertinya juga sudah berpisah dengan Jonathan.
Narasumber itu bahkan memberikan penilaiannya secara objektif terhadap Lydia dan mengatakan kalau dia bisa memahami Lydia. Beberapa tahun yang lalu, Lydia sudah mencintai Adam selama tiga tahun, tapi Adam tidak mencintainya. Setelah mereka bercerai, Lydia jadi tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Wajar saja kalau Lydia tidak bisa memberikan hatinya dengan mudah.
Untuk penutupannya, narasumber masih memuji tindakan Lydia yang tidak meminta sepeser uang pun setelah bercerai dari Adam dan wajah cantik Lydia yang sangat memikat.
Begitu narasumber ini menyampaikan berita tersebut, Lydia yang awalnya hanya diserang oleh penggemar Kevin, sekarang, jadi ikut diserang penggemar Jonathan. Bahkan penggemar si model Franky
1
yang belum memulai debutnya juga tidak mau ketinggalan untuk menyerang Lydia.
Berita ini begitu heboh sampai ketika Benita menghubungi Lydia, ada begitu banyak orang yang memberikan dukungan mereka pada Kevin untuk melaporkan Lydia atas tuduhan penipuan.
Melihat reaksi tenang Franky, Lydia pun mengangkat alisnya dan berkata, “Apa kamu tidak takut kena sial gara–gara aku?”
“Apa aku sudah terkenal?”
Pemuda itu mengangkat kepalanya melihat Lydia. Tatapannya yang dingin seperti sedang tersenyum.
Lydia termenung sejenak, “Ternyata pikiranmu lebih terbuka.”
Setelah sarapan, Lydia langsung membawa Franky ke perusahaan Buena.
Lydia sudah datang beberapa kali. Resepsionis itu juga sudah mengenalinya. Lydia berhasil membawa Franky sampai ke kantor Benita.
“Lydia, kalau kamu masih tidak menunjukkan dirimu, aku pasti akan turun tangan sendiri!”
Melihatnya, Benita yang sedang duduk di sofa langsung bangkit dan memeluk Lydia.
Lydia melepaskan diri darinya dan merasa dibuat geli dengan tingkahnya, lalu berkata, “Apa yang kamu takutkan?”
Benita merasa sedikit bersalah dan berkata, “Aku tidak sengaja melakukannya. Semalam, Thomas pulang tiba–tiba juga, ‘kan?”
Lydia mendengus dan berkata, “Kamu yang membawanya kembali. Tidak seharusnya setelah membawanya kamu tidak
memedulikannya, bukan? Biarkan Kak Isna yang menjadi manajernya. Anggap saja dia sebagai adikmu.”
Mana mungkin Benita berani menolak. Dia segera mengangguk dan berkata, “Aku akan menyuruh Kak Isna untuk mengurusnya sekarang juga.”
Setelah mengatakannya, Benita segera menghubungi Isna.
Isna sudah tahu kalau Benita sudah membawa pemuda tampan ini kembali bersamanya. Hanya saja dia benar–benar kaget setelah melihat wajah Franky.
Dengan wajah setampan ini, sayang kalau Franky tidak bermain film.
Isna pun membawa Franky pergi dengan gembira. Sekarang, di kantor hanya ada Lydia dan Benita
Benita menyerahkan tabletnya pada Lydia dan berkata, “Kakakku, lihat bagaimana semua netizen mencaci dirimu! Ada seseorang yang sudah mengendalikan cerita ini. Aku sudah meminta bagian relasi publik untuk menggiring opini publik. Tapi tidak mudah untuk membersihkan namamu. Semakin kita berusaha malah jadi semakin buruk.”
Lydia mendelik ke arahnya dan berkata, “Sekarang kamu tahu kalau berita ini akan semakin buruk jika dijelaskan? Bukankah waktu itu
kamu ingin memanfaatkan mereka untuk menunjukkan pada orang–orang tidak baik itu kalau hidupku malah semakin baik setelah menikah, bukan?”
Masalah ini….
Benita merapatkan bibirnya dan berkata, “Aku mengaku salah!”
Lydia malas ribut dengannya. Dia lantas menggeser layar tablet. Setelah membaca beberapa komentar di sana, dia kembali
menghela napas dan berkata, “Sepertinya aku tidak bisa hidup tanpa menjadi pusat perhatian.”
Mendengar perkataan Lydia, Benita jadi merasa kesal dan berkata, “Lydia, apa kamu bermaksud untuk menunjukkan kepada semua orang kalau kamu adalah seorang konglomerat kaya?”
“Dasar!”
Lydia mendelik pada Benita dan berkata, “Temukan dulu orang yang berada di balik semua ini dan orang yang sudah diam–diam mengambil foto ini. Kalau semuanya semakin rumit, malam ini juga suruh Kevin dan Jonathan untuk merilis sebuah pernyataan.”
“Pernyataan apa?”
“Bisa apa lagi? Bukankah mereka menuduhku cabul dan sudah menipu mereka? Kalau mereka tahu bahwa aku adalah salah satu pemegang saham besar di Perusahaan Buena, apa lagi yang bisa mereka katakan?”
Benita tersadar dan berkata, “Lydia, kamu hebat sekali!”
Membayangkan begitu banyak orang akan dipermalukan sekaligus, Benita merasa luar biasa gembira.
Lydia kemudian memiringkan kepalanya. Lalu dia tersenyum penuh arti sambil berkata, “Bukankah kamu sendiri yang mengatakan kalau mempermalukan orang lain adalah hal yang menyenangkan?”
“Benar sekali! Sejak awal aku sudah menyuruhmu untuk mempublikasikannya. Kamu sudah terlalu sederhana. Akibatnya, semua orang jadi mengira kalau kamu ingin menikah dengan Adam karena uangnya.”
Mendengar Benita mengungkit nama Adam, senyuman d‘ Lydia banyak berkurang saat berkata, “Aku hanya tidak in mereka sampai mengincar uangku
ah
”
Perkataannya ini juga sangat beralasan.
Saat itu, ponsel Lydia berbunyi. Lydia lantas melirik ponselnya dan mengangkat alisnya, “Sekretaris Jelin?”
“Nona Lydia, hari ini Pak Revin dari Grup Wina menghubungiku. Beliau mengatakan kalau dia bersedia menerima syarat yang diberikan Nona Lydia. Hari ini, aku akan mengurus perjanjian kerja sama ini. Setelah itu, aku akan pergi ke vila Nona Lydia. Apakah Nona Lydia bisa memeriksanya?”
Sungguh berita yang sangat baik.
Lydia tersenyum dan berkata, “Bisa. Maaf, merepotkanmu!”
“Sudah sewajarnya.”
Jelin Limantoro merapatkan bibirnya dan berkata dengan ragu- ragu, “Nona Lydia, apakah aku harus membereskan masalah di
internet?”
“Tidak usah. Aku akan meminta Benita untuk membereskannya.”
Jelin tidak mengkhawatirkan hubungan Lydia dan Benita, lalu berkata, “Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mengganggumu lagi.”
Setelah mematikan telepon, Benita langsung mendekatinya, “Suasana hatimu sedang baik, ya? Proyek besar apa lagi kamu bicarakan?”
“Bukan proyek besar. Ini hanya investasi baru.”
Benita tidak tahan dan mendengus mengatakan, “Kapan kamu tidak untung besar setiap kali berinvestasi?”
Tidak bisa dipungkiri kalau Lydia memiliki pandangan bisnis yang jeli. Beberapa tahun ini dia selalu untung besar dalam berbisnis.
Jujur saja, Adam memang sangat kaya, tapi kalau mau dihitung dengan cermat. Tidak bisa dipastikan siapa yang lebih kaya di antara mereka.
Hati Lydia tergerak dan berkata, “Ayo jalan! Aku akan mentraktirmu makan.”
“Kalau begitu aku ingin makan masakan Prancis! Restoran Michelin bintang 3!”
“Sip deh!”
Benita segera beres–beres, lalu bangkit mengikuti Lydia. Lalu hujatan di internet terhadap Lydia sudah semakin menjadi–jadi.