Bab 25 Tidak Sempat
Tidak salah memberikan gaji tinggi untuk Jelin. Begitu Lydia mematikan panggilan teleponnya, kurang dari 10 menit, Lydia sudah menerima email peringatan keras yang diinginkannya.
Setelah melihatnya sekilas, Lydia langsung mengirimkan peringatan itu ke akun Twitter-nya.
Dia juga men-tag akun-akun fake yang berkomentar pedas. Maksud Lydia sudah sangat jelas.
Begitu peringatan itu muncul, kolom komentar langsung menjadi tenang. Kelompok anti-fans Kevin dan Jonathan juga ikut berhenti berkomentar.
Akun Lydia Geraldine langsung menduduki peringkat 5 daftar pencarian terbanyak. Lalu akun yang menduduki peringkat pertama pencarian adalah akun Benita disusul dengan akun Kevin di peringkat kedua. Di peringkat keempat ada Jonathan. Sedangkan Franky yang bukan siapa-siapa juga menduduki peringkat kedelapan. Bisa dibayangkan dampak yang ditimbulkan dari kejadian ini.
rumah
Violin yang sedang memeriksa berita melalui ponselny terlihat sangat tidak senang saat melihat berita yang beredar di internet.
Perusahaan Buena sama sekali bukan agensi artis yang sangat hebat. Perusahaan ini baru berdiri beberapa tahun yang lalu. Meskipun dia tidak mengerti bagaimana Lydia sialan bisa menjadi bos di balik perusahaan tersebut, Perusahaan Niaga bisa menghancurkannya
dengan mudah.
Setelah kembali dari luar negeri, Violin mendapatkan banyak atensi karena statusnya sebagai putri dari keluarga Iskandar. Dia sampai lupa kalau keluarga Iskandar adalah milik Adam. Sementara dia tidak memiliki saham di perusahaan keluarga Iskandar.
Selama tiga tahun tinggal dengan keluarga Iskandar, Lydia selalu membiarkan Violin dan sang ibu bertindak semena-mena padanya. Lydia seperti tidak pernah ada.
Sekarang, Lydia tiba-tiba berubah menjadi sosok yang mencuri perhatian semua orang. Hal ini membuat Violin merasa sangat tidak
nyaman.
“Ibu! Lihat Lydia!”
Tadi Hartini sudah mendapatkan panggilan telepon dari temannya yang bertanya tentang mantan menantunya, Lydia. Bukankah Lydia hanya wanita matre yang miskin? Kenapa dia tiba-tiba bisa menjelma menjadi bos agensi artis?
Hartini juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini. Selama tinggal bersama selama tiga tahun, meskipun dia tidak tiap hari sibuk dengan urusan beres-beres rumah, Hartini tidak terlalu sering mengizinkan wanita ini keluar karena takut dibuat malu.
Setelah menerima beberapa panggilan telepon, hati Hartini terasa sangat tidak nyaman dan seperti akan meledak. Melihat Violin berjalan turun dari lantai tiga, dia pun memelototinya dengan tidak senang dan berkata, “Lihat ini! Dia sudah bercerai dengan kakakmu. Kenapa kamu masih kepo dengannya? Lebih baik kamu pikirkan cara untuk bisa bergabung menjadi bagian dari keluarga Cahyana.”
An hanya cuek pada kritik yang dilontarkan oleh ibunya dan mencebikkan bibirnya, “Ibu, apa Ibu tidak merasa risih melihatnya? Kenapa setelah bercerai Lydia seperti berubah menjadi orang yang berbeda. Lihat bagaimana komentar semua orang di internet
tentangnya. Ada orang yang bahkan bertanya kenapa Kakak harus bercerai dengannya. Mungkin Kakak yang sudah dirugikan dalam perceraian mereka.”
Meskipun Hartini memiliki akal sehat, kalau sudah menyangkut Adam, akal sehatnya juga ikut terpengaruh.
Setelah hidup selama hampir 60 tahun, Hartini hanya mengandalkan Adam, putra satu-satunya untuk menekan para nyonya lain yang ada di kota Hasbin. Dia tidak mengizinkan ada kecacatan sekecil apa pun pada diri Adam. Kalaupun ada, Hartini akan berusaha untuk menghapusnya.
“Rugi di mana? Kenapa harus merasa rugi memiliki menantu yang tidak bisa memberimu keturunan setelah menikah selama tiga
tahun?”
“Ibu, kamu mungkin berpikir seperti itu. Tapi para netizen tidak sependapat denganmu. Kalau tidak percaya Ibu lihat saja sendiri!”
Violin dulu juga sering melakukan kegiatan menusuk orang dari belakang. Awalnya, dia kira dia sudah berhasil mengh…..curkan Lydia dengan membuatnya menjadi sasaran hujatan sampai dia tidak bisa mengangkat kepalanya lagi. Siapa sangka situasinya malah berbalik seperti sekarang.
Perubahan ini terlalu tak terduga dan Violin merasa sangat tidak bisa menerimanya. Makanya, dia mencari Hartini.
Bab 25 Tidak Sempat
# 10 mutiara
Begitu melihat komentar yang berseliweran di internet, Hartini jadi teringat dengan beberapa panggilan telepon barusan. Wajahnya sontak berubah merah padam.
‘Apa tadi mereka sedang mentertawakannya?’
Hartini tidak tahan dan langsung menghubungi Adam.
Lalu suasana hati Adam juga sedang tidak bagus. Hartini baru menyebut namanya, Adam langsung menumpahkan kekesalannya dengan berkata, “Tolong Ibu urus Violin dengan baik! Masalahnya sudah seheboh ini. Aku tidak akan ikut campur.”
Setelah melontarkan kalimat tersebut, Adam langsung mematikan panggilan telepon tersebut.
Selanjutnya, dia menghabiskan anggur merahnya dan kembali ke kamarnya.
Malam itu, Lydia tidur dengan sangat pulas. Keesokan paginya, dia bangun dengan penuh semangat.
Jelin yang tahu jam bangun Lydia segera menghubunginya dan bertanya, “Nona Lydia, selamat pagi! Aku sudah mengirimkan somasi dari pengacara kepada Nona Violin, tapi ….
Jelin ingin mengatakannya, tapi mengurungkan niatnya. Lydia merasa kalau Jelin ingin mengatakan sesuatu, lalu bertanya, “Apa yang dikatakannya?”
“Dia tanya berapa yang Nona inginkan?”
Memang seperti inilah perangai Jelin. Lydia tersenyum sebelum
117
May
Bab 25 Tidak Sempat
10 mutiara
elanjutkan, “Suruh Pengacara Jeremy untuk segera mengurus trial
di pengadilan.”
“Aku tahu. Aku sudah melakukannya Nona Lydia.”
“Bagus!”
“Sudah seharusnya seperti itu.”
Setelah mematikan panggilan telepon itu, Lydia bangun dan membuat sarapan roti isi.
Matahari di luar bersinar dengan sangat lembut. Hari ini, cuacanya benar-benar bagus. Suasana hati Lydia benar-benar baik.
Sedangkan suasana hati Aldi tidak terlalu baik. Pagi-pagi, begitu tiba di perusahaan, sekretarisnya memberi tahu bahwa ada telepon dari Grup Andara yang membatalkan penjualan hak cipta naskah drama yang sangat ditunggu-tunggu oleh perusahaan mereka. Padahal minggu lalu mereka sudah selesai membahas kontrak kerja sama
mereka.
Tidak masalah kalau mereka tidak jadi menjualnya. Meskipun naskah drama yang bagus jumlahnya sangat terbatas, Grup Central adalah perusahaan yang sangat besar. Jadi, Grup Central tidak akan dirugikan olehnya.
Akan tetapi, Grup Andara malah bekerja sama dengan Grup Sonny. Padahal Grup Sonny adalah kompetitor Grup Central. Bukankah tindakan Grup Andara sama saja sudah mempermalukan Grup Central?
Dia bukan hanya tidak bisa meraup keuntungan, Aldi masih harus
Bab 25 Tidak Sempat
#10 mutiara
enahan rasa malu. Mana mungkin Aldi bisa menerimanya?
Dia pun marah besar dan membanting dokumen yang ada di tangannya sambil berkata, ‘Beri aku nomor telepon penanggung jawab Grup Andaral”
Sekretarisnya kaget sekali. Dia segera mengangguk dan menghubungi Grup Andara.
Lydia sedang mengendarai mobil menuju ke vila. Jelin menghubunginya dan berkata, “Nona Lydia, Pak Aldi dari Grup Central meminta sebuah penjelasan, Pak Hadi menyuruhku untuk bertanya jika Nona Lydia memiliki waktu untuk malam ini. Sepertinya Nona harus menghadiri jamuan.”
Lydia mengerutkan alisnya dan berkata, “Tidak ada waktu. Suruh saja Pak Hadi langsung memberi tahu Aldi bahwa salah seorang pemegang saham menolak bekerja sama dengan mereka. Tidak perlu mengatakan yang lain lagi.”
“Baik Nona Lydia.”
Setelah memutus panggilan telepon itu, Lydia menyalakan mesin mobil yang diparkir di pinggir jalan Mobil Ferrari itu melesat pergi dengan meninggalkan debu di belakangnya.
Hari ini adalah ulang tahun Lydia yang ke-27. Hari ini juga merupakan hari ke-100 perceraiannya dengan Adam. duanya harus dirayakan.
Kehidupan Lydia juga sudah terlalu sederhana. Sejak dia bercerai dan membuat sepak terjang, Lydia merasa dunia ini benar-benar menyenangkan. Dia benar-benar sudah buta memberikan hatinya
pada Adam yang sudah memiliki wanita lain di dalam hatinya.
Jadi, di ulang tahunnya kali ini, Lydia menghadiahkan sebuah kapal pesiar untuk dirinya sendiri. Semalam, kapal itu baru tiba di
pelabuhan. Sekarang, Lydia sedang mengendarai mobilnya untuk pergi meninjau kapal tersebut.