Istriku, Rujuk Lagi, Ya? Bab 4

Istriku, Rujuk Lagi, Ya? Bab 4

Bab 4 Jangan Pernah Mengungkit Namanya di Depanku

“Nyo … Nona Lydia!” Sekretaris Arif masih tidak terbiasa memanggil Lydia dengan sebutan Nona. Dia sampai hampir salah saat menyapanya. Mendengar seseorang sudah memanggilnya, Lydia dengan sekuat tenaga menyingkirkan tangan Kevin yang merangkul dirinya. Saat kepalanya baru menyembul dari pelukan Kevin, Lydia langsung melihat sekretarisnya Adam entah sejak kapan sudah berdesakan dengan para wartawan ini. “Sekretaris Arif, apa ada sesuatu?” Arif didorong oleh sekelompok wartawan tersebut sampai hampir kehilangan keseimbangannya. Setelah beberapa detik, dia baru berhasil berdiri dengan tegak dan berkata, “Nona Lydia, Pak Adam menyuruh Nona untuk ke sana sebentar.” Mendengar perkataannya, Lydia langsung mengangkat alisnya dan tatapannya dialihkan ke mobil sedan berwarna hitam yang berada sejauh belasan meter dari tempatnya berdiri. Jendela khususnya membuat Lydia tidak bisa melihat jelas orang yang ada di dalam mobil itu, tapi dia bisa merasakan kalau pria yang berada di dalamnya sedang melihatnya. Seulas senyuman langsung menghiasi bibir Lydia saat mengatakan, “Maaf sekali Sekretaris Arif, tolong beri tahu Pak Adam supaya pura-pura tidak saling mengenal jika kita bertemu kembali. Jangan sampai ada gosip aneh tentang kita!” Wartawan yang sedang mengelilingi mereka mulai melontarkan pertanyaan pada mereka. Kevin cemas bisa terjadi hal yang buruk jika para penggemarnya muncul. Jadi, dia pun menarik Lydia dan berkata, “Naik ke atas mobil dulu!” Lydia juga tidak ingin mengatakan apa pun. Setelah mengangguk, dia masuk ke dalam mobil dengan bantuan Kevin. Ketika dia sudah memakai sabuk pengaman, sekelompok penggemar Kevin langsung muncul. Situasinya kelihatan sangat gawat. Lydia bersyukur dia sudah berada di dalam mobil. Kalau tidak, dia mungkin akan dicabik-cabik oleh para penggemar Kevin. Mobil Maserati itu bergerak masuk ke arus lalu lintas, perlahan-lahan meninggalkan para penggemar dan wartawan yang berusaha untuk mengejar mereka. “Kak Lydia, kamu baik-baik saja, ‘kan?” Lydia pun mendelik ke arahnya dan berkata, “Lain kali jangan terlalu banyak mendengar omongan Benita!” Lydia sempat penasaran kejutan apa yang dimaksud oleh Benita. Rupanya, seperti ini kejutan yang dimaksudnya. Membayangkan sebentar lagi dirinya akan digosipkan sedang menjalin hubungan dengan Kevin di internet, Lydia pun jadi sakit kepala. Kevin pun mengangkat alisnya, “Aku malah merasa teknik yang digunakan Kak Benita ini benar-benar mantap.” Lydia jadi tertawa geli dan berkata, “Apa karena sudah lama bersamanya kamu jadi ikut terkena pengaruh buruknya?” “Kak Lydia, kamu jangan memfitnahku. Aku hanya tidak tahan melihat kamu diusik olehnya. Meskipun dia adalah Adam, aku juga tidak mengizinkannya.” Lampu merah sedang menyala. Kevin menoleh ke arah Lydia. Ekspresinya terlihat sangat serius. Lydia pun merasa sedikit terharu dan tersenyum berkata, “Tenang saja! Tidak ada seorang pun yang bisa mengganggumu.” ‘Apa pula yang bisa dilakukan keluarga Iskandar?’ Lydia membiarkan ibu dan adik Adam berbuat seenak hati mereka karena dirinya polos berpikir bahwa suatu hari nanti Adam bisa berlutut dan menawarkan hatinya untuk Lydia. Sekarang, Lydia sudah menyadari semuanya. Dia tentu tidak akan membiarkan mereka terus menginjak-injak dirinya. Melihat mobil Maserati itu bergerak menjauh, Sekretaris Arif segera sadar. Para wartawan yang tadi masih mengerumuninya sudah berhamburan mengejar mobil itu. Arif berdiri di tempat itu melihat sekilas ke arah mobil sedan hitam yang tidak jauh. Dia tidak tahu harus mengatakan apa pada Adam. “Pak Adam.” Sekretaris Arif kembali ke mobil, lalu melihat ke arah Adam sambil berkata, “Nona Lydia tidak bersedia datang.” Adam melihatnya dengan tatapan sinis dan berkata, “Aku tidak buta.” Dia sudah menyaksikan Lydia naik ke atas mobil milik aktor tersebut. Sekretaris Adam merapatkan bibirnya dan berkata, “Nona Lydia berpesan agar aku menyampaikan sebuah pesan untuk Pak Adam.” Mendengar ucapan Arif, wajah Adam terlihat jauh lebih baik dan bertanya, “Dia bilang apa?” Ternyata Lydia masih lumayan juga. Wanita itu masih bisa menitipkan pesan padanya melalui Arif. “Nona Lydia berkata, supaya kalian tidak menjadi bahan gunjingan, kelak kalau Pak Adam bertemu dengan Nona Lydia, Pak Adam pura-pura saja tidak mengenalinya.” Wajah Adam langsung berubah menjadi sangat masam, dia lantas mendengus dan berkata, “Bagus sekali! Kelak jangan pernah lagi mengungkitnya di hadapanku.” “Baiklah, Pak Adam!” Arif menyahut dan tidak berani bicara lagi. Setelah bertahun-tahun bersama dengan Adam, dia bisa merasakan dengan jelas kalau Adam sedang marah. “Jalankan mobilnya!” Suara Adam yang sangat dingin membuat tangan si sopir jadi gemetaran. Saat menyadarinya, si sopir terus-terusan meminta maaf. Adam tidak bicara lagi, wajahnya terlihat sangat masam saat melihat sekelompok orang yang sudah membubarkan diri dari luar jendela. Mobil Maserati berwarna biru diparkirkan di tempat kosong satu-satunya di sebuah tempat. Lydia melihat ke arah luar jendela dan berkata, “Apa Benita juga menyuruhmu untuk mengantarkanku ke tempat ini?” Kevin melepaskan sabuk pengamannya, lalu menoleh ke arahnya sambil tersenyum tidak berdosa dan berkata, “Benita juga mengkhawatirkan dirimu.” Senyuman Kevin benar-benar memikat. Lydia tidak mungkin bisa bertahan. Dia pun menegurnya, “Kevin, jangan keterlaluan, ya! Aku baru saja bercerai. Jangan tersenyum seperti itu padaku! Jangan kira wanita tua sepertiku tidak berani menyentuh pria muda seperti dirimu! Kevin berdecak, “Kak Lydia, kalau kamu ingin melahapku, aku akan mandi yang bersih, lalu berbaring di atas ranjang dan membiarkan dirimu menyantapku.” “…” ‘Tidak bisa diancam!’ Keduanya turun dari mobil, lalu berjalan masuk ke dalam gedung tersebut. Perusahaan Buena baru didirikan kurang dari 5 tahun yang lalu. Akan tetapi, dua tahun belakangan ini sudah ada beberapa bintang-bintang muda dari perusahaan ini yang berhasil menjadi tenar. Kevin adalah salah satu dari bintang-bintang muda tersebut. Bulan lalu film Benita baru selesai syuting. Makanya, sekarang dia sangat senggang dantidak memiliki kegiatan apa pun. Akibatnya, Benita pun mengatur semuanya setelah Lydia keluar dari masalah. Lydia sangat jarang datang ke perusahaan. Orang-orang di perusahaan tidak tahu kalau Lydia adalah bos yang berada di balik layar. Akan tetapi, saat melihat Kevin berjalan masuk bersama Lydia, semua karyawan yang bertemu dengan mereka langsung membungkuk dengan penuh hormat. Keduanya akhirnya sudah tiba di kantor Benita. Kevin pun berhenti dan berkata, “Kak Lydia, Kak Benita sudah menunggumu di dalam sana. Aku akan menyuruh orang untuk membawakan makanan untuk kalian.” Lydia meliriknya dan berkata, “Ada apa? Ketika kamu membuat onar kamu sama sekali tidak terlihat takut. Sekarang giliran aku akan membuat perhitungan, nyalimu jadi ciut, ya?” Mereka sudah mengerjainya seperti ini, sulit rasanya untuk Lydia tidak menjadi terkenal. Kevin tersenyum dan membantu Lydia membuka pintu sambil membalas, “Semua rencana ini disusun sendiri oleh Kak Benita.” Lydia pun tersenyum dan berkata, “Sudahlah! Pulanglah dan istirahat di rumah. Sudah jarang istirahat masih keluar untuk bertugas. Perusahaan juga tidak akan memberikan piagam penghargaan untuk kerajinanmu.” “Asalkan Kakak tidak menyalahkanku saja sudah cukup.” Setelah mengatakannya, Kevin pun sadar diri dan meninggalkannya. Lydia menutup pintu, lalu melangkah masuk ke dalam ruangan kantor yang sangat mewah tersebut. Setelah melewati sebuah belokan, dia pun tiba melihat Benita yang sedang bersantai di sofa dan berkata, “Apa penggemarmu tahu kalau cara dudukmu ketika tidak ada orang seperti ini?” Benita tertawa mengejek dan tidak peduli. Dia memperlihatkan tabletnya pada Lydia dan berkata, “Lydia, lihat! Kamu sudah viral.” “Aku bisa viral berkat pengaturanmu, ‘kan?” Benita menarik Lydia untuk duduk di sampingnya, “Lihat! Bagaimana menurutmu dengan berita viral ini? Aku jadi ingin melihat apakah ada orang yang masih berani menertawaimu dan mengatakan Adam tetap menolak dirimu meski kamu sudah jual murah.” Benita menyodorkan tablet itu pada Lydia dan menambahkan, “Tenang saja, aku sudah mengatur semuanya dengan rapi. Hari ini Kevin. Beberapa hari lagi, setelah Jonathan Chris selesai syuting iklan, giliran dia yang maju!” Ucapan Benita membuat Lydia tidak tahu harus mengatakan apa. Lydia masih belum sempat bereaksi dengan status barunya sebagai “Kakak yang sudah lama ditaksir Kevin Ganda”. Benita merasa kalau semua ini masih belum cukup. Menurutnya, Lydia sudah mengecap begitu banyak kegetiran selama beberapa tahun ini di rumah keluarga Iskandar. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melampiaskan semua kekesalannya dan menampar keras wajah orang-orang yang sudah memarahi Lydia. “Hari ini kamu sudah bercerai dengan Adam. Kita tidak boleh melewatkan pesta lajangmu! Aku sudah mengatur semuanya dan mereservasi seisi klub malam untuk menunjukkan kehebatan Lydiaku!” “Biaya reservasi tempat kamu yang bayar?” Senyuman di wajah Benita berubah kaku saat menjawab, “Anu, begini, kalau aku yang bayar reservasi itu rasanya kurang etis.” Lydia pun mendengus dan membalas, “Kalau tidak punya uang, kenapa harus pura-pura kaya?” “Aku tidak punya uang, tapi kamu punya uang!” “…” ‘Teman Dajjal!’

Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )

Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )

Score 9.5
Status: Ongoing Type: Author: Artist: , , Released: 26/05/2023 Native Language: indonesia
Online Novel "Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )" is a good Novel that you can read online.  Lydia Geraldine is a paranormal romance author from New York. She loves to write about love in all its forms, and adores imperfect heroes and heroines who find perfection in each other..

Ringkasan: Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )

Lydia Geraldine diam-diam mencintai Adam Iskandar selama tujuh tahun. Tapi, tak disangka karena sebuah kecelakaan mereka berdua malah menjadi suami istri. Awalnya Lydia merasa tidak apa-apa kalau Adam tidak menyukainya, karena kelak Adam pasti akan menyukainya. Sayangnya semua itu tidak seperti yang Lydia perkirakan, jadi dia melemparkan surat perceraian pada Adam. Setelah bercerai, kehidupan cemerlang Lydia pun mulai. Lydia setiap hari akan bertemu dengan berbagai pria, bahkan setiap kencannya pasti akan diberitakan. Adam selaku mantan suaminya akan melihat berita Lydia berkencan dengan pria lain setiap hari di internet. Hal ini membuat Adam marah besar, bahkan berkata, "Lydia itu istriku, jangan mengganggunya!"

Lydia Geraldine Explain Chapter One In short Content

Bab 1 Keluarga Iskandar Sangat Menjijikkan "Lho, Kakak Ipar, drama apa lagi ini? Apa Kakak Ipar ingin kabur dari rumah?" Lydia Geraldine sedang turun tangga sambil menenteng tas koper dari lantai dua. Lalu suara Violin Iskandar yang peduh langsung terdengar dari belakangnya. Lydia hanya meliriknya sekilas, tapi tidak menggubrisnya. Lydia kembali melanjutkan kegiatannya. Begitu Lydia tiba di lantai satu, kebetulan dia berpapasan dengan ibunya Adam Iskandar, Hartini Kesuma. Nyonya kaya yang selalu memandang rendah dirinya itu meliriknya dengan tatapan merendahkan dan berkata, "Pagi-pagi begini bawa koper mau ke mana?" Lydia sudah tiga tahun menjadi menantu wanita ini. Mana mungkin dia tidak tahu bahwa Hartini sebentar lagi akan mencari gara-gara dengannya? Dulu, Lydia pasti akan meladeni Hartini, lalu segera meminta maaf dan membujuknya. Namun sekarang, semuanya sudah berbeda. Lydia sudah bertekad untuk melepaskan Adam. Jadi, dia tidak perlu lagi meladeni wanita tua yang sangat gampang naik darah ini. "Ke mana pun tidak masalah! Nyonya Hartini tenang saja. Kelak aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di rumah keluarga Iskandar lagi." Lydia tidak bersikap sopan dan lembut seperti biasanya. Meskipun nadanya sangat tenang, sepasang matanya tidak terlihat seperti dulu yang selalu ingin mendapatkan simpati Hartini. Hawa dingin di dalam sorot mata itu, membuat Lydia terlihat sangat berbeda. Menantunya yang selalu menunduk ini, tiba-tiba saja membantah dirinya. Hartini merasa sangat tidak terbiasa. Alhasil, wajah Hartini langsung berubah kecut, "Lydia, beginikah sikapmu saat berbicara dengan orang tua?" "Seperti apa kamu memperlakukanku, seperti itu pula aku akan memperlakukanmu."
 
Name of the Novel: 1 Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )
website : 2 Alaniniz.com
Genres: : 3 Romance
Chapters: 4 From 1 to Latest
Status So Far: 5 Ongoing
Updare Time : 6 morning
Rating: 7 9.2 Stars Out of 10
Language: 8 indonesia.

Frequently Asked Questions

Has Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ) ?
Drop by  (Lydia Geraldine ) A Good Novel To Read Online?

Yes, of course, you will definitely enjoy this newest novel, Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ). It is getting popular and easily available to read online with all its chapters.

What Storyline Did Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ) ?

This novel is based on the dark side of marriage and divorce. It’s a romantic genre story to read with the characterization of couple Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ) following up with many incidents around.

How Many Chapters Are There In Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )r Novel Read Online?

You can read all chapters of Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine )novel online. In fact, the story or book is available with complete status.

Who Is The Author Of Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ) ?

The novel Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ) comes under the authorship of Eleven Jewells.

 In conclusion

Istriku, Rujuk Lagi, Ya? (Lydia Geraldine ) ” is a touching and poignant novel worth reading. Love, grief, and healing are universal themes that may be related to by anybody who has experienced the agony of losing a loved one. This novel is a must-read for anybody who appreciates inspirational tales of hope and redemption because of its gorgeous setting and engaging characters. I highly recommend it to anyone who loves contemporary romance or women’s fiction.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset