Bab 5 Dia Tidak Mengambil Sepeser pun Harta
Hari ini bagi Adam bukan sekedar hari yang “tidak menyenangkan”. Awalnya, dia mengira setelah dirinya bercerai dari Lydia, Adam akan merasa gembira. Sejak kabar perceraiannya diumumkan, dia terus menerima pesan singkat dari teman-teman gengnya yang sudah bersahabat sejak mereka masih kecil. Panggilan telepon yang masuk selalu diawali dengan kalimat, “Adam, kamu sudah bercerai dengan Lydia, ya?” Pertanyaan ini tidak membuatnya merasa sedih. Adam sama sekali tidak bermaksud untuk menyembunyikan kabar perceraiannya dengan Lydia. Apalagi setelah kejadian pagi tadi, tidak mungkin Adam bisa menyembunyikannya. Adam dengan jujur dan dingin menjawab, “Sudah bercerai.” Lawan bicaranya langsung menarik napas panjang dan berkata, “Ya ampun! Si bodoh Lydia akhirnya melepaskanmu dan tidak ingin mengganggumu lagi, ya? Adam, sesaat aku tidak tahu apakah aku harus mengucapkan selamat atau mengasihani dirimu. Wanita seperti Lydia sangat sulit bisa ditemukan di dalam lingkaran pertemanan kita meski kita mau berusaha untuk mencarinya. Di dalam hatinya hanya ada kamu. Lydia hanya agak bodoh, mudah dikerjai, sedikit miskin dan matre. Tapi kalau dipikirkan dengan baik, tidak ada yang buruk darinya.” Adam yang awalnya mengira akan mendengar ucapan selamat langsung terdiam seribu bahasa. ‘Teman macam apa ini?’ Lalu hal yang paling parah adalah, bukan hanya ada satu orang temannya yang seperti itu. Adam dari tadi terus mendengar perkataan yang isinya hampir sama dengan perkataan di atas. Sekarang wajah Adam sudah terlihat sangat tidak enak dipandang. Lalu hal yang memusingkan Adam dari perceraiannya dengan Lydia tidak berhenti sampai di situ. Setelah selesai menghadapi panggilan masuk dari teman-teman busuknya yang mentertawakan kemalangan yang sudah menimpanya, Sekretaris Arif tiba-tiba memberi tahu Adam bahwa Hartini sudah datang. Di internet, kabar perceraiannya dengan Lydia sudah menimbulkan kegemparan besar. Adam tentu tahu untuk tujuan apa Hartini datang mencarinya. Setelah mengetahui kalau Lydia dan Adam sudah bercerai, Hartini tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat sedang berada dalam perjalanan. Akan tetapi, ketika dia menemukan berita viral Lydia, Hartini kembali merasa tidak senang. ‘Kenapa si Kevin bisa langsung berhubungan dengan Lydia?’ Di sini bahkan diberitakan kalau Kevin sudah lama menyukai Lydia. Meskipun Kevin tahu kalau mereka tidak mungkin bisa dipersatukan, Kevin selalu berharap agar Lydia bisa keluar dari rumah keluarga Iskandar. Sekarang, setelah Lydia berhasil terlepas dari lubang buaya, sebagai pria yang pernah mencintainya dan sahabatnya, Kevin merasa senang bukan main. Hartini menemukan ada maksud yang terselubung dari beberapa kalimat pendek tersebut. Kegembiraan di wajahnya sudah menghilang. Hartini bergegas berjalan masuk ke dalam kantor Adam dan berkata, “Adam, jawab Ibu dengan jujur! Apakah Lydia bercerai denganmu karena dia sudah berselingkuh?” Meskipun pernikahan mereka yang berusia tiga tahun ini hanya sebatas di atas kertas, tidak ada satu pun pria yang bersedia diselingkuhi secara terang-terangan. Wajah Adam langsung berubah menjadi sangat dingin ketika membalasnya, “Ibu, apa yang Ibu katakan?” Beberapa hari yang lalu, Hartini sudah dibuat kesal oleh tingkah Lydia. Hari ini, dia melihat berita di internet yang mengatakan kalau keluarga Iskandar sudah memperlakukan Lydia dengan sangat buruk dan menggunakan perumpamaan lubang buaya untuk mendeskripsikan rumah keluarga Iskandar. Selain itu, putranya juga sudah diselingkuhi. Wajar kalau Hartini jadi tidak senang. “Kamu baca saja sendiri! Kalian baru keluar dari Kantor Catatan Sipil, pria yang sudah lama mengejarnya langsung menjemputnya. Siapa yang tahu kalau mereka sudah lama menjalin hubungan? Keluarga Iskandar tidak boleh dipermainkan seperti ini!” Sejak Adam kembali dari Kantor Catatan Sipil, dia terus menyibukkan diri untuk menandatangani berkas-berkas. Dia sadar kalau perceraiannya dan Lydia akan menjadi berita yang menggemparkan, tapi dia tidak menyangka caranya malah seperti ini. Saat dia melihat kata-kata “sudah lama diam-diam menyukai Lydia”, hati Adam terasa seperti ditusuk. Sesaat, Adam tiba-tiba jadi curiga kalau Lydia mungkin sudah lama menjalin hubungan dengan pria ini. Makanya, dia bisa bercerai dengan enteng. Akan tetapi, kecurigaan itu hanya bertahan sesaat. Meskipun Adam tidak menyukai Lydia, dia tahu kalau Hartini setiap hari dari pagi sampai malam selalu memerintahkan Lydia untuk melakukan banyak hal. Tidak mungkin Lydia bisa punya waktu untuk berselingkuh. “Ibu, aku dan Lydia sudah bercerai. Kami cerai damai. Dia tidak menginginkan apa pun dariku. Kelak, kita anggap saja kalau Lydia tidak pernah ada. Berita ini adalah berita dari industri hiburan. Ibu jangan terlalu sering membacanya.” Hartini marah bukan hanya karena sebuah berita viral. Dia pikir setelah Lydia bercerai, wanita itu pasti mendapatkan keuntungan dari keluarga Iskandar. Siapa sangka kalau Adam malah memberitahunya bahwa Lydia sama sekali tidak meminta apa pun darinya. Hartini merasa sedikit tidak percaya dan berkata, “Dia tidak menginginkan apa pun? Bukankah dia tinggal selama tiga tahun ini demi mendapatkan uang kita? Apa mungkin sekarang dia bersedia bercerai darimu tanpa meminta apa pun darimu?” Adam sudah tidak ingin meladeni Hartini. Dia langsung menghubungi Arif dan berkata, “Perlihatkan isi surat ceraiku pada ibuku sebentar.” Setelah mengatakannya, Adam mengambil jasnya, lalu bangkit dan meninggalkan tempat tersebut. Hartini langsung berteriak memanggil Adam, “Hei! Adam! Apa kamu tidak ingin pulang makan malam dengan ibumu?” “Aku sibuk!” Adam sangat jarang pulang ke vila keluarga Iskandar. Alasan pertama karena Lydia tinggal di sana. Alasan keduanya karena hubungannya dengan Hartini tidak seperti apa yang orang-orang lihat dari luar. Setelah kembali ke apartemennya, telinga Adam akhirnya terasa lebih lega. Karena sibuk seharian, Adam pun tidak punya waktu untuk memikirkan masalah perceraiannya dengan Lydia. Hari ini, dia hanya ingin tahu sandiwara apa yang akan dimainkan oleh Lydia. Adam tidak percaya kalau Lydia bisa bercerai darinya. Seperti yang dikatakan oleh Aldi Cahyana, meskipun Lydia sedikit matre, Lydia masih tulus mencintai Adam. Wanita ini sangat serakah. Dia ingin mendapatkan uangnya sekaligus memiliki Adam. Mana mungkin wanita itu bisa bercerai semudah itu. Makanya, Adam sama sekali tidak membawa surat cerai yang diserahkannya kemarin. Siapa sangka, begitu Lydia melihatnya, Lydia langsung menyodorkan surat cerai yang isinya sama persis dengan surat cerai yang diberikannya kemarin. Jujur saja, waktu itu Adam agak tercengang. Dia melakukan semua yang diinstruksikan oleh Lydia. Ketika dia sadar kembali, bukti perceraian mereka sudah ada di tangannya. Oh! Sekarang benda itu ada di dalam saku bajunya. Adam mengeluarkan bukti perceraian yang ada di dalam saku bajunya. Warnanya sama dengan warna buku nikah mereka, yang membedakan adalah tulisan cerai yang tertera di atasnya. Entah kenapa Adam merasa terusik saat melihat tulisan tersebut. Dia langsung melemparkannya ke dalam tong sampah yang tidak jauh dari tempat itu. Ponsel yang ada di sampingnya tiba-tiba saja berdering. Adam hanya melihatnya dan sama sekali tidak bermaksud untuk menerima panggilan masuk itu. Akan tetapi, si penelepon juga tidak mau menyerah begitu saja. Setelah panggilannya terputus, dia kembali menelepon. Adam dengan tidak senang mengambil ponselnya. Setelah melihat layarnya, wajah Adam berubah menjadi semakin masam, lalu menjawab, “Ada apa?” Orang yang menghubungi Adam adalah Aldi. Sore tadi, pria ini baru saja mentertawakan kemalangan yang menimpa Adam. Sekarang belum dua jam, pria ini sudah menghubunginya kembali. Adam tidak bisa membayangkan apalagi yang akan dilakukan oleh Aldi selain mentertawakannya. “Ada apa? Apa kamu tidak mau membuat pesta bujangan setelah bercerai dari Lydia?” “Berengsek kamu!” Adam tidak ingin banyak bicara dengan Aldi. Setelah memakinya, Adam langsung ingin mematikan panggilan telepon tersebut. Namun, Aldi yang berada di ujung lain malah berkata, “Oh ya, sekarang aku sedang berada di pesta bujangan Lydia. Mantan istrimu ini benar-benar royal. Malam ini, minuman semua orang di klub ini akan dibayar olehnya. Bukankah uang yang digunakannya ini juga uang hasil jerih payahmu?” Adam mengernyit dan membalas, “Dia tidak mengambil sepeser pun uangku.” “…” Kali ini giliran Aldi yang kaget. Di seisi kota Hasbin ini, siapa yang tidak tahu kalau Lydia sangat matre. Waktu itu, Hartini pingsan karena kadar gula darahnya sangat rendah. Lydia tidak sengaja menemukan Hartini, lalu mengantarkannya ke rumah sakit. Adam bertanya apa yang diinginkan Lydia untuk balasan kebaikannya. Wanita itu langsung menjawab dia ingin 20 miliar. Sebelum Adam sempat menyetujuinya, Lydia langsung mengganti permintaannya menjadi 200 miliar. Waktu itu, seseorang telah merekam video percakapan mereka dan mengirimkannya ke internet. Wajah Adam sudah terlihat sangat gusar, tapi Lydia masih tidak merasa puas dan tiba-tiba saja melontarkan kalimat, “Aku ingin kamu menikahiku.” Dua ratus miliar sudah tidak bisa memuaskan Lydia. Dia malah tertarik pada seluruh harta Adam. Setelah menikah selama tiga tahun, hubungan mereka hanya sebatas pernikahan di atas kertas. Semua teman-teman Adam mentertawakan Lydia. Teman-teman Adam mengira setelah Adam dan Lydia bercerai, Lydia bisa mendapatkan beberapa ratus miliar dari Adam. Lalu sekarang, Adam malah mengatakan kalau wanita itu tidak mengambil sepeser pun darinya.